Tentang
LUMENS
LUMENS adalah kerangka kerja untuk perencanaan tata guna lahan berkelanjutan yang inklusif, terpadu, dan berbasis data. Dilengkapi dengan perangkat lunak sumber terbuka (open-source) yang ramah pengguna, LUMENS dirancang untuk membantu menyeimbangkan kebutuhan akan penghidupan dan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian jasa lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Kenapa LUMENS?
LUMENS mendorong negosiasi penggunaan lahan yang inklusif, terpadu, dan berbasis bukti ilmiah. Kerangka kerja ini didukung oleh perangkat lunak yang terbuka dan mudah digunakan.
LUMENS mengadopsi model berbasis agen semi-ekspilisit secara spasial yang mampu menangani berbagai skenario dengan kebutuhan data minimal, sehingga cocok untuk wilayah dengan ketersediaan data yang terbatas.
Mengenal Lebih Dekat
LUMENS telah diterapkan di berbagai lanskap dan di berbagai negara, termasuk di Indonesia dan Vietnam. Perangkat ini telah membantu penyusunan Green Growth Action Plans (Rencana Pertumbuhan Ekonomi Hijau), yang mendorong pembangunan berkelanjutan sambil menjaga jasa lingkungan yang menunjang aktivitas sosial dan ekonomi.
LUMENS juga berperan dalam:
- Menyelesaikan konflik penggunaan lahan
- Meningkatkan partisipasi masyarakat
- Mendukung pengambilan kebijakan berbasis data
Sonya Dewi
Tool Developer
Dony Indiarto
Tool Developer
Andree Eka Dinata
Tool Developer
Yumna Karimah
Tool Developer
Feri Johana
Tool Developer
Faza Iza Mahezs
Tool Developer
Arga Pandiwijaya
Tool Developer
Hubungi Sekarang
Anda dapat menghubungi kami melalui email, silakan klik di sini atau isi formulir di bawah ini..

Rekonsiliasi Unit Perencanaan (PUR)
Definisi
Modul ini digunakan untuk membuat zonasi atau unit perencanaan untuk mencapai pengelolaan lanskap yang berkelanjutan dan tepat, baik dari perspektif lokal, kebijakan, dan ilmiah. Selain itu, modul ini dapat melihat tumpang tindih dari berbagai penggunaan lahan di suatu lanskap. Hal ini membantu para pemangku kepentingan untuk memahami area mana yang tumpang tindih dan luas area tersebut.
Hasil
Peta unresolved case (konflik) tumpang tindih sejumlah peta unit perencanaan daerah

Peta ini menggambarkan sebaran konflik tumpang tindih kawasan sejumlah unit perencanaan yang berbeda, digambarkan dengan area berwarna abu.
Rekapitulasi konflik unit perencanaan

Tabel ini menjelaskan daftar unit perencanaan yang bertumpang tindih beserta luas areanya dan membutuhkan keputusan lanjutan untuk menentukan kelas unit perencanaan yang akan dipertahankan.
Definisi
Modul ini dapat digunakan untuk mengembangkan aturan untuk menyelesaikan perspektif yang bertentangan pada alokasi lahan. Modul ini memungkinkan modifikasi pada tabel atribut unit perencanaan dan membubarkan unit perencanaan per ID unik. Rekonsiliasi unit perencanaan adalah proses untuk menyelesaikan tumpang tindih perizinan dengan mengacu pada peta referensi fungsi. Rekonsiliasi dilakukan dengan menganalisa seberapa baik data perizinan sesuai dengan data referensi.
Hasil
Peta hasil penyelesaian konflik tumpang tindih unit perencanaan

Peta ini menggambarkan hasil penyelesaian konflik tumpang tindih unit perencanaan.
Komposisi kelas unit perencanaan hasil penyelesaian konflik tumpang tindih


Pengukuran Jasa Lingkungan (QUES)
Definisi
Pre-QuES (Preliminary Quantification of Ecosystem Services) merupakan modul penilaian perubahan penggunaan lahan yang menyediakan informasi kunci untuk mengidentifikasi potensi pendorong perubahan penggunaan lahan. Analisis ini mengkuantifikasi jenis tutupan lahan dan perubahannya dari waktu ke waktu, mengidentifikasi lintasan perubahan penggunaan lahan tertentu, mengelompokkan perubahan berdasarkan unit administratif atau perencanaan, dan memvisualisasikan dinamika penggunaan lahan melalui peta dan diagram Sankey.
Hasil
Overall Land Use/Cover Dynamics

Land Use/Cover Composition

Top 10 Types of Land Use/Cover Changes

Definisi
QUES-C memperkirakan cadangan karbon dan melacak perubahan dari waktu ke waktu dengan menggunakan metode Stock Difference. Metode ini menghitung jumlah karbon yang tersimpan di berbagai jenis penggunaan lahan pada dua titik waktu untuk memahami bagaimana tingkat karbon berubah. Emisi terjadi ketika penggunaan lahan berubah dari jenis yang memiliki cadangan karbon tinggi (seperti hutan) menjadi jenis yang memiliki cadangan karbon lebih rendah (seperti pertanian), yang mengakibatkan hilangnya karbon. Di sisi lain, penyerapan terjadi ketika lahan berubah dari jenis dengan cadangan karbon rendah menjadi jenis dengan cadangan karbon yang lebih tinggi, yang mengarah pada peningkatan karbon yang tersimpan. Modul ini membantu menilai dampak perubahan penggunaan lahan terhadap emisi karbon dan iklim.
Hasil

Peta emisi yang menggambarkan penurunan jumlah stok karbon (dalam ton CO2-eq/ha).


Definisi
Modul ini memperkirakan erosi tanah oleh air dengan menggunakan Revised Universal Soil Loss Equation/RUSLE. Hasil dari analisis ini memungkinkan para pemangku kepentingan untuk memahami tingkat erosi pada satu atau dua waktu tertentu di suatu wilayah tertentu, yang dapat membantu dalam perumusan strategi yang eksplisit secara spasial untuk meningkatkan konservasi tanah.
Hasil
Peta kerawanan erosi

Perbandingan luas area kerawanan erosi dalam dua interval waktu

Trajektori perubahan kerawanan erosi

Definisi
QuES-B (Quantification of Environmental Services - Biodiversity) adalah modul dalam perangkat lunak LUMENS untuk menilai kondisi keanekaragaman hayati yang berfokus pada analisis komposisi dan konfigurasi spasial habitat tumpuan (focal) pada suatu bentang lahan. Penilaian ini dilakukan dengan mempertimbangkan derajat keterpaduan (integrasi) sebuah habitat tumpuan, seperti hutan primer, terhadap matriks penggunaan lahan di sekelilingnya, menggunakan pendekatan indeks kontras tepi.
Hasil
Focal Area 1990 and 2010


Total Edge Contrast Index (TECI) 1990 and 2010


Focal and Edge Area Change Categories & DIFA Curve



Analisis Pertukaran (TA)
Definisi
Modul Analisis Profitabilitas membantu pengguna menghitung manfaat ekonomi dari skenario perubahan penggunaan lahan. Analisis ini berfokus pada penilaian Net Present Value (NPV), Opportunity Cost, dan Emisi Karbon. Metode ini mengevaluasi dampak finansial dan lingkungan, membantu mengidentifikasi trade-off antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Hasil

Kurva ini memvisualisasikan hubungan antara potensi keuntungan finansial dan emisi karbon yang terkait, sehingga para pemangku kepentingan dapat lebih memahami trade-off yang terlibat dalam berbagai strategi penggunaan lahan.

Peta ini menyoroti wilayah-wilayah di mana perubahan signifikan dalam NPV terjadi karena perubahan tata guna lahan. Wilayah dengan perubahan profitabilitas yang tinggi ditandai dengan warna hijau, sedangkan wilayah dengan profitabilitas yang berkurang ditandai dengan warna merah.
Definisi
Modul Analisis Deskriptif Ekonomi Regional di LUMENS mengevaluasi dinamika ekonomi suatu wilayah, memberikan wawasan tentang indikator utama seperti PDRB, kontribusi sektoral, lapangan kerja, dan distribusi pendapatan. Dengan menganalisis tren-tren ini, modul ini membantu para pemangku kepentingan untuk memahami pendorong ekonomi dari penggunaan lahan dan alokasi sumber daya.
Hasil

Hal ini mengkategorikan sektor-sektor berdasarkan keterkaitan dan potensi pertumbuhannya. Sektor-sektor dapat diklasifikasikan sebagai sektor kunci, sektor yang bergantung, atau sektor independen.

Tabel PDRB menyajikan data untuk kontribusi setiap sektor terhadap PDRB wilayah, yang menunjukkan tren dari waktu ke waktu. Hal ini dapat menunjukkan apakah sektor-sektor tertentu tumbuh atau menyusut dalam hal signifikansi ekonomi.

Koefisien ini menunjukkan efisiensi penggunaan lahan oleh masing-masing sektor. Koefisien yang lebih tinggi berarti bahwa suatu sektor menggunakan lahan secara lebih efisien dibandingkan dengan outputnya.
Definisi
Modul Analisis Proyeksi Ekonomi Regional dalam LUMENS menganalisis dinamika ekonomi suatu wilayah, memberikan wawasan tentang hasil ekonomi komparatif antara BAU (Business-As-Usual) dan skenario alternatif. Dengan menganalisis kebutuhan lahan dan data skenario, modul ini membantu para pembuat kebijakan dalam membandingkan berbagai jalur pembangunan untuk penggunaan lahan berkelanjutan, meningkatkan mata pencaharian, dan mengoptimalkan kebijakan penggunaan lahan.
Hasil
GDP Total

Grafik ini membandingkan pertumbuhan PDB secara keseluruhan antara tahun dasar dan skenario alternatif selama periode analisis.
Income Total

Grafik ini mencerminkan distribusi pendapatan di berbagai sektor dan skenario, yang menyoroti dampak terhadap mata pencaharian dan kesetaraan.
Labour Total

Grafik ini memberikan wawasan tentang tren ketenagakerjaan di kedua skenario.

Simulation and Scenario Development (SCIENDO)
Definisi
Modul ini memungkinkan pembuat kebijakan atau perencana untuk mensimulasikan dan menganalisis potensi perubahan penggunaan dan tutupan lahan di masa depan berdasarkan skenario yang berbeda. Modul ini secara khusus memberikan informasi mengenai penyeimbangan emisi bersih (CO2eq) dengan membandingkan emisi dasar dengan proyeksi skenario. Hal ini memungkinkan para pembuat kebijakan untuk menilai efektivitas berbagai strategi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai tujuan iklim.
Hasil
Daftar intervensi dalam skenario untuk proyeksi LULC

Tabel ini menunjukkan daftar intervensi implementasi penggunaan lahan setiap kategori unit perencanaan untuk simulasi proyeksi perubahan tutupan/penggunaan lahan di masa depan.
Definisi
SCIENDO-Train membantu mengumpulkan dan mengatur data penting tentang suatu wilayah untuk memahami bagaimana wilayah tersebut berubah dari waktu ke waktu. Hal ini termasuk mengumpulkan peta-yang disebut peta faktor-yang menunjukkan hal-hal seperti penggunaan lahan, vegetasi, ketinggian, dan jarak ke jalan atau kota. Peta-peta ini digabungkan menjadi kubus raster, yang membantu menunjukkan bagaimana fitur lingkungan dan geografis yang berbeda saling terkait. SCIENDO-Train juga membandingkan data untuk menemukan pola dan menghitung seberapa besar kemungkinan faktor-faktor tertentu mempengaruhi perubahan di wilayah tersebut, dengan menggunakan metode yang disebut bobot bukti. Proses ini memudahkan untuk memahami apa yang mendorong perubahan di lanskap.
Hasil
Weight of Evidence (WoE)

Tabel ini menunjukkan nilai Weigth of Evidence (WoE) setiap kategori unit perencanaan. WoE merepresentasikan pengaruh setiap variabel terhadap probabilitas transisi suatu penggunaan lahan.
Komposisi kelas unit perencanaan hasil penyelesasian konflik tumpang tindih

Definisi
SCIENDO Simulate adalah modul yang memprediksi bagaimana penggunaan lahan dapat berubah di masa depan. Modul ini menggunakan data pelatihan yang disiapkan oleh SCIENDO Train, termasuk peta penggunaan lahan pada dua titik waktu (T1 dan T2), matriks probabilitas transisi, dan peta faktor seperti jarak ke jalan, data iklim, dan variabel lingkungan lainnya. SCIENDO Simulate menggunakan informasi ini untuk memodelkan perubahan penggunaan lahan di masa depan pada tahun-tahun yang berbeda. SCIENDO Simulate juga membuat tabel pencarian perubahan penggunaan/tutupan lahan, yang memberikan ringkasan yang jelas mengenai bagaimana penggunaan lahan dan tipe tutupan lahan diperkirakan akan bergeser selama periode studi.
Hasil
Peta proyeksi perubahan tutupan/penggunaan lahan masa depan

Peta tutupan/penggunaan lahan 8 iterasi dengan inisial tahun proyeksi 2000.
Proyeksi komposisi luas kelas tutupan/penggunaan lahan

Grafik ini merepresentasikan proyeksi komposisi tutupan/penggunaan lahan.
Proyeksi komposisi luas kelas tutupan/penggunaan lahan

Tabel ini menunjukkan proyeksi luas area kelas tutupan/penggunaan lahan untuk setiap kategori unit perencanaan.